Software Pengadaan Barang Digital: Prinsip Pengadaan Barang Digital


Memasuki era digital, segala kebutuhan manusia sudah berubah dan menjadi lebih kompleks. Bahkan, apapun kini bisa dilakukan secara online asalkan ada akses internet. Mulai dari berbelanja di e-commerce, berobat, membayar tagihan, hingga melakukan pertemuan bisa dilakukan secara digital. Selain itu, proses operasional bisnis seperti procurement atau pengadaan barang pun kini bisa dilakukan secara digital yang dikenal dengan istilah e-procurement. Konsep procurement konvensional dengan e-procurement sejatinya sama. Hanya saja, pada e-procurement segalanya dilakukan segala digital melalui software pengadaan barang digital khusus. Jadi, bisa dikatakan, bahwa proses e-procurement ini merupakan salah satu produk dari kemajuan teknologi yang perlu dimanfaatkan sebaik mungkin oleh perusahaan agar proses operasional berjalan lebih efektif dan efisien.

Baik procurement konvensional maupun e-procurement yang menggunakan software pengadaan barang digital, sebenarnya memiliki prinsip-prinsip yang sama. Prinsip-prinsip ini tentunya perlu Anda pahami juga, guna menjalankan sistem pengadaan barang digital. Apa saja? Pertama, keterbukaan. Procurement konvensional maupun e-procurement bisa diikuti oleh siapa saja dengan catatan harus memenuhi atau sudah memiliki legalitas dan kriteria standar yang telah ditetapkan perusahaan. Kedua, transparansi. Artinya, data dan rencana kerja harus betul-betul disajikan secara terang-terangan atau transparan dan tidak ada manipulasi. Prinsip yang ketiga adalah sehat. Maksud dari sehat di sini adalah persaingan dalam pengadaan produk atau jasa di perusahaan harus berjalan tanpa adanya unsur KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Sehingga, baik klien sebagai vendor maupun perusahaan tidak ada yang dirugikan.

Baca juga : Software Pengadaan Barang Digital: Tahapan dalam Penerapan Sistem E-Procurement

Keempat, efektif. Produk atau jasa yang ditawarkan harus memiliki nilai guna dan fungsi yang tinggi. Sehingga, bisa meringankan beban perusahaan. Prinsip kelima, efisien, yaitu produk atau jasa yang ditawarkan harus maksimal digunakan untuk perusahaan. Artinya, harus ditawarkan dengan harga dan fungsi yang terbaik dari pilihan yang ada dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Terakhir, dapat dipertanggungjawabkan. Artinya, proses e-procurement dengan menggunakan software pengadaan barang digital harus sesuai secara data dan manfaat bagi perusahaan. Vendor pun harus terbaik.

Comments